Masyarakat yang sering timbul komplikasi Kaki Diabet
Tahukah kamu? Kaki diabet merupakan salah satu komplikasi dari tidak terkontrolnya kadar gula darah pada pasien diabetes. Kondisi ini dapat terjadi akibat penyempitan pembuluh darah dimana terjadi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan aliran darah terhambat dan berkurang. Penyebab lain terjadinya kaki diabet adalah adanya kerusakan pada saraf yang menyebabkan hilangnya sensitifitas pada pasien. Sehingga pasien yang mengalami kaki diabet sering mengeluhkan kesemutan, nyeri, terjadi perubahan warna serta suhu pada kaki, hilangnya sensitifitas, dan luka yang tidak sembuh. Apabila kadar gula darah tetap tidak terkontrol, pasien bukan hanya merasakan gejala seperti yang disebutkan sebelumnya, namun bisa terjadi infeksi berat pada luka yang tidak sembuh dan berakhir dengan tindakan amputasi.
Di Indonesia jumlah kasus terjadinya kaki diabet sebesar 15% dan pasien kerap berakhir pada kondisi cacat hingga kematian. Angka tersebut merupakan angka yang cukup besar. Namun sayangnya kewaspadaan masyarakat di Indonesia terhadap kaki diabet sangat kurang. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasien juga berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian kaki diabet di Indonesia, karena pasien cenderung datang dalam kondisi gangrene berat sehingga harus dilakukan amputasi. Padahal, pencegahan untuk menghindari kondisi tersebut sebenarnya sangat sederhana, namun kerap terabaikan. Untuk itu, dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai kondisi apa saja yang menjadi risiko terjadinya komplikasi kaki diabet di masyarkat.
Faktor faktor yang meningkatkan risiko komplikasi kaki diabet pada penderita diabetes adalah pasien memiliki deformitas atau perubahan bentuk pada kaki, kebiasaan merokok, memiliki ulserasi atau luka yang berkepanjangan pada kaki, kurangnya aktivitas fisik atau olahraga, dan pasien mengalami hipertensi. Sangat disayangkan apabila masyarakat atau pasien-pasien diabetes tidak dapat menghindari kondisi-kondisi tersebut. Padahal banyak cara mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kaki diabet. Salah satunya dengan melakukan senam kaki diabetes oleh Kementrian Kesehatan Indoneisa. Senam ini dapat memperbaiki sirkulasi darah sehingga mencegah terjadinya keadaan deformitas. Mengubah gaya hidup menjadi lebih bersih dan sehat juga tentunya sangat disarankan untuk dilakukan secara rutin supaya kondisi tubuh tetap prima. Selain itu, pasien diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan atau kontrol ke dokter secara berkala untuk menghindari komplikasi lainnya yang lebih berat. (Farah Azwinda)
Source :
Purwanti, L.E. and Maghfirah, S., 2016. Faktor risiko komplikasi kronis (kaki diabetik) dalam diabetes mellitus tipe 2. The Indonesian Journal of Health Science, 7(1).
Kementrian Kesehatan RI, 2017